Hanya Sekedar repost,,semoga bermanfaat.. :)
wahai kau para aktivis,,bacalah dan renungkan tulisan berikut..
Orang bilang anakku seorang aktivis .
Kata mereka namanya tersohor
dikampusnya sana. Orang bilang anakku seorang aktivis.
Dengan segudang kesibukan yang
disebutnya amanah umat. Orang bilang
anakku seorang aktivis . Tapi bolehkah aku sampaikan padamu
nak ? Ibu bilang engkau hanya
seorang putra kecil ibu yang lugu. Anakku,sejak mereka bilang engkau
seorang aktivis ibu kembali mematut
diri menjadi ibu seorang
aktivis .Dengan segala
kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti
betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang
bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu
nak, tapi apakah menghabiskan waktu
dengan ibumu ini adalah sesuatu yang
sia-sia nak ? Sungguh setengah dari
umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan
waktu bersamamu nak,tanpa pernah
ibu berfikir bahwa itu adalah waktu
yang sia-sia. Anakku,kita memang berada disatu
atap nak,di atap yang sama saat dulu
engkau bermanja dengan ibumu
ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?
ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah
ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh
doa agar Allah senantiasa
menjagamu .Larut malam engkau
kembali dengan wajah kusut.Mungkin
tawamu telah habis hari ini,tapi ibu
berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu
merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu
terpaksa harus mengerti,bahwa
engkau begitu lelah dengan segala
aktivitasmu hingga tak mampu lagi
mengalihkan pandangan pada ibumu
saja engkau engkau,katamu engkau
sedang sibuk mengejar deadline.
Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin
sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik
saja,memberi sedikit nasehat yang ibu
yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu
memang bukan aktivis sekaliber
engkau nak,tapi bukankah aku ini
ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku.. Anakku, ibu mendengar engkau
sedang begitu sibuk nak. Nampaknya
engkau begitu mengkhawatirkan
nasib organisasimu,engkau mengatur
segala strategi untuk mengkader
anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga
padamu .Namun,sebagian hati ibu
mulai bertanya nak,kapan terakhir
engkau menanyakan kabar ibumu ini
nak ? Apakah engkau
mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan
acaramu ? kapan terakhir engkau
menanyakan keadaan adik-adikmu
nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak
lebih penting dari anggota
organisasimu nak ? Anakku,ibu sungguh sedih mendengar
ucapanmu.Saat engkau merasa sangat
tidak produktif ketika harus
menghabiskan waktu dengan
keluargamu . Memang
nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan
tumpukan tugas yang harus kau
buat,tak juga menyelesaikan berbagai
amanah yang harus kau lakukan .Tapi
bukankah keluargamu ini adalah
tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu
yang juga harus kau jaga nak? Anakku,ibu mencoba membuka buku
agendamu .Buku agenda sang
aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada
rapat disana sini,ada jadwal
mengkaji,ada jadwal bertemu dengan
tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada
sekumpulan agendamu,ada
sekumpulan mimpi dan
harapanmu.Ibu membuka lagi lembar
demi lembarnya,masih saja ibu
berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada
nak,tak ada agenda untuk bersama
ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita
untuk ibumu ini . Padahal nak,andai
engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu
tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan
agenda untukmu,putra kecilku.. Kalau boleh ibu meminjam bahasa
mereka,mereka bilang engkau seorang
organisatoris yang profesional.Boleh
ibu bertanya nak,dimana
profesionalitasmu untuk ibu ?dimana
profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu
dalam skala prioritas yang kau buat ? Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-
sampai ibu tak lagi mampu untuk
membeli waktumu agar engkau bisa
bersama ibu.. # Setiap pertemuan pasti akan
menemukan akhirnya. Pun pertemuan
dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka
dan adik . Akhirnya tak mundur
sedetik tak maju sedetik .Dan hingga
saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang
rasa cinta untuk mereka yang juga
masih malu tuk diucapkan .Tentang
rindu kebersamaan yang terlambat
teruntai.
masihkah.....? pokoknya walaupun kita jauh dr
keluarga paling tidak setiap hari kita
bertanya bgmna keadaan mereka :)
OK guys,,semoga bisa menjadi renungan bagi kalian yang sudah tidak pernah menanyakan kabar ibu, sekarang ambil telephon, telephone beliau, sungguh senangnya jika kau memperhatikanya. Kasih Ibu tak terhingga sepanjang masa,,, :)
love you mom.. :*
0 comments:
Post a Comment