.::Selamat Datang Di Blog Ini..Semoga Bermanfaat::.
Showing posts with label babad. Show all posts
Showing posts with label babad. Show all posts

Babad Kabupaten Ambal

Thursday, 15 March 2012

Bagi para sejarawan pasti gemar sekali untuk mencari artikel tentang sejarah-sejarah terbentuknya suatu wilayah, apalagi jika daerah tersebut menjadi pusat pemerintahan pada saat ini. Pada kesempatan kali ini saya mengrefrensi dari blog "lontar" yang membahas tentang "Babad Kabupaten Ambal". Bagi kaum muda seperti saya, sejarah suatu daerah terutama daerah kita pun setidaknya kita harus mengetahuinya walaupun itu tidak terlalu detail.
Bagi yang tertarik silahkan baca artikel di bawah ini, selamat membaca. ;)



KERANGKA CERITA BABAD AMBAL
1. Kabupaten Ambal termasuk wilayah Bagelen yang menjabat Bupati bernama K.P.A.H. Purbanagara (1828 – 1872M). Kabupaten Ambal berlangsung dalam satu periode/selama hidupnya Bupati Purbanagara. Setelah Purbanagara meninggal dunia wilayah Bagelen dibagi tiga wilayah yaitu (1) Kabupaten Kutoarjo (2) Kabupaten Kebumen (3) Kabupaten Karanganyar.
2. K.P.A.H. Purbanagara seorang Bupati yang bijaksana, hidupnya sederhana, sangat akrab dengan rakyatnya. Beliau mempunyai hamba/pengasuh kepercayaan yang ditugaskan mengasuh putra-putranya
Pada jaman Mataram semasa pemerintahan Sinuhun Raja mempunyai selir bernama Mas Ajeng Tingkir, berputra bernama Raden Mas Semedi, anak itu kemudin diserahkan kepada Mangundipura agar diasuhnya baik-baik. Setelah dewasa Raden Mas Semedi bekerja sebagai Abdi Dalem. Pada jaman Perang Dipanegara Raden Mas Semedi meningglkan kraton mengungsi menuju daerah Kedu. Setelah sampai di Kebumen memakai nama samaran Mangunprawira.


Di daerah Ambal selatan atau daerah “Urut Sewu” terjadi huru-hara disebabkan oleh Gamawijaya (Puja Gamawijaya) dari desa Plempuk yang terkenal berani dan sakti. Pekerjaan sehari-hari sebagai perampok. Raja Mataram kemudian mengutus Pangeran Balitar agar menangkap Puja Gamawijaya. Tetapi Pangeran Balitar tidak berhasil menangkapnya. Kangjeng Gupermen mengumumkan sayembara barang siapa dapat menangkap brandal Puja Gamawijaya akan mendapat hadiah yang besar. Lurah desa Sijeruk yang bernama Wargantaka dan Andaga anaknya menyatakan bersedia menangkap brandal Puja Gamawijaya. Wargantaka telah mengetahui kelemahan-kelemahannya Puja Gamawijaya, karena teman seperguruan. Andaga diserahi tugas untuk menangkap Puja Gamawijaya (Pupuh Dhandhanggula : 1-2)


3. Puja Gamawijaya semakin berang dan beringas melihat Andaga datang di medan perang. Perkelahian terjadi. Andaga selalu diamat-amati oleh ayahnya. Puja Gamawijaya datang ke desa Sijeruk, menantang adu kesaktian dengan Andaga dan Wargantaka. Andaga tidak tahan dengan ucapan Puja Gamwijaya. Akhirnya Puja Gamawijaya kalah, dibunuh dan kepalanya dipenggal (Pupuh Pangkur : 1-28)


 

Followers

Waktu Sholat Kebumen

Pengunjung