Bagi mereka yang memperhatikan penampilan saya di perhelatan Piala AFF 2012, maka sejatinya ada hal yang tidak biasa tersaji di sana. Ketika itu pada detik-detik terakhir, saya memutuskan untuk menggunakan nama “PAMUNGKAS”, dari pada “BAMBANG” seperti yang biasa saya kenakan di jersey tim nasional saya.
Tentu hal tersebut bukan tanpa alasan. Dalam bahasa Indonesia, kata pamungkas memiliki arti “menjadi yang terakhir”. Maka begitu pula dengan perjalanan karier saya bersama tim nasional. Saat itu saya memutuskan bahwa pagelaran Piala AFF 2012 akan menjadi penampilan resmi terakhir saya, bersama tim nasional Indonesia.
Demikian dua paragraf yang sangat menyedihkan bagiku, tidak,,tepatnya bagi warga indonesia yang suka akan olahraga terpopuler ini. Entah akan diterima atau tidak nama Bambang Pamungkas akan lebih tenar dibandingkan dengan pejabat-pejabat elit senayan.
Terdapat kata yang sangat mengharukan yang keluar dari tarian tangan Bepe, Saya Adalah Generasi Yang Gagal, Teriakan yang sangat lantang yang di ucapkan. Hal yang sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada. Meski tanpa gelar yang bergengsi untuk TIMNAS, saya yakin bahwa Bepe akan melekat di hati para pecinta sepak bola Indonesia, tentunya dengan nomor 20 di punggung.
Bepe Memulai karir di timnas ketika melawan makedonia di tahun 1999, dan langsung menciptakan tinta emas di TIMNAS, yaa,,pemain paling muda yang mencetak gol dalam sejarahnya, pemain yang menciptakan gol di debutnya. Skor akhir adalah 2-2.
Banyak momen yang di ciptakan oleh bapak dengan tiga putri ini, mulai menjadi topskor piala tiger, pencetak gol terbanyak, dan juga penampilan terbanyak di TIMNAS.
Gol-gol yang tercipta juga sangat banyak, jumlah 44 gol bagi TIMNAS. Mulai dari melawan macedonia hingga gol pamungkas pada saat melawan Timor Leste.
Tidak hanya itu Bepe mungkin akan di sebut penghianat oleh orang banyak, begitupun saya, ya,,dengan ikut TIMNAS yang tampil di AFF tahun lalu, Tim yang sudah diprediksi akan menjadi pesakitan di ajang bergengsi di ASEAN itu, tapi dengan panggilan jiwa demi garuda didada, BEPE memenuhinya, pengorbanan dan Pengabdian dari Bambang Pamungkas.
Demikian kalimat Bepe "Keputusan saya untuk bergabung dengan tim nasional bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Karena saya tidak akan pernah bisa memaafkan diri saya jika saya tidak melakukannya. Dan setelah itu saya akan berhenti untuk selamanya."
dan Ketika semua orang berpikir Bepe mengakhiri karir kurang memuaskan namun Bepe berkat dengan bangga "Saya merasa telah mengakhiri perjalanan panjang bersama tim nasional, dengan sebuah kebanggaan dan kehormatan, setidaknya sebagai sebuah pribadi yang merdeka".
Saya mungkin bukan siapa-siapa, hanya pengidola dan penggila sepakbola, dan juga saya memang belum pernah melihat Bepe dengan jarak yang sangat dekat, ya..hanya sebatas dari luar pagar besi di bangku stadion, namun dengan gol dan selebrasi khasnya saya bisa merasakan bahwa Bepe bak pahlawan bagi Indonesia. Pahlawan di bidangnya "SEPAKBOLA".
Ahirnya, kami akan merindukanmu pahlawan, rindu akan gol khas dari sundulanmu, hingga selebrasimu yang penuh semangat. Terimakasih pahlawanku, pengorbanan dan pengabdianmu sungguh loyal, pengorbanan dan pengabdian untuk Merah Putih dan Lambang Garuda di dada. Terimakasih Legenda, terimakasih kapten, terimakasih Bambang Pamungkas.
Beberapa kalimat asli dari Bepe yang di kutip dengan bahasa sendiri. Terbang Tinggi Garuda..
Tentu hal tersebut bukan tanpa alasan. Dalam bahasa Indonesia, kata pamungkas memiliki arti “menjadi yang terakhir”. Maka begitu pula dengan perjalanan karier saya bersama tim nasional. Saat itu saya memutuskan bahwa pagelaran Piala AFF 2012 akan menjadi penampilan resmi terakhir saya, bersama tim nasional Indonesia.
Demikian dua paragraf yang sangat menyedihkan bagiku, tidak,,tepatnya bagi warga indonesia yang suka akan olahraga terpopuler ini. Entah akan diterima atau tidak nama Bambang Pamungkas akan lebih tenar dibandingkan dengan pejabat-pejabat elit senayan.
Terdapat kata yang sangat mengharukan yang keluar dari tarian tangan Bepe, Saya Adalah Generasi Yang Gagal, Teriakan yang sangat lantang yang di ucapkan. Hal yang sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada. Meski tanpa gelar yang bergengsi untuk TIMNAS, saya yakin bahwa Bepe akan melekat di hati para pecinta sepak bola Indonesia, tentunya dengan nomor 20 di punggung.
Bepe Memulai karir di timnas ketika melawan makedonia di tahun 1999, dan langsung menciptakan tinta emas di TIMNAS, yaa,,pemain paling muda yang mencetak gol dalam sejarahnya, pemain yang menciptakan gol di debutnya. Skor akhir adalah 2-2.
Banyak momen yang di ciptakan oleh bapak dengan tiga putri ini, mulai menjadi topskor piala tiger, pencetak gol terbanyak, dan juga penampilan terbanyak di TIMNAS.
Gol-gol yang tercipta juga sangat banyak, jumlah 44 gol bagi TIMNAS. Mulai dari melawan macedonia hingga gol pamungkas pada saat melawan Timor Leste.
Tidak hanya itu Bepe mungkin akan di sebut penghianat oleh orang banyak, begitupun saya, ya,,dengan ikut TIMNAS yang tampil di AFF tahun lalu, Tim yang sudah diprediksi akan menjadi pesakitan di ajang bergengsi di ASEAN itu, tapi dengan panggilan jiwa demi garuda didada, BEPE memenuhinya, pengorbanan dan Pengabdian dari Bambang Pamungkas.
Demikian kalimat Bepe "Keputusan saya untuk bergabung dengan tim nasional bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Karena saya tidak akan pernah bisa memaafkan diri saya jika saya tidak melakukannya. Dan setelah itu saya akan berhenti untuk selamanya."
dan Ketika semua orang berpikir Bepe mengakhiri karir kurang memuaskan namun Bepe berkat dengan bangga "Saya merasa telah mengakhiri perjalanan panjang bersama tim nasional, dengan sebuah kebanggaan dan kehormatan, setidaknya sebagai sebuah pribadi yang merdeka".
Saya mungkin bukan siapa-siapa, hanya pengidola dan penggila sepakbola, dan juga saya memang belum pernah melihat Bepe dengan jarak yang sangat dekat, ya..hanya sebatas dari luar pagar besi di bangku stadion, namun dengan gol dan selebrasi khasnya saya bisa merasakan bahwa Bepe bak pahlawan bagi Indonesia. Pahlawan di bidangnya "SEPAKBOLA".
Ahirnya, kami akan merindukanmu pahlawan, rindu akan gol khas dari sundulanmu, hingga selebrasimu yang penuh semangat. Terimakasih pahlawanku, pengorbanan dan pengabdianmu sungguh loyal, pengorbanan dan pengabdian untuk Merah Putih dan Lambang Garuda di dada. Terimakasih Legenda, terimakasih kapten, terimakasih Bambang Pamungkas.
Beberapa kalimat asli dari Bepe yang di kutip dengan bahasa sendiri. Terbang Tinggi Garuda..
Regard
Sigit Budi Permana
penggila sosok BEPE
0 comments:
Post a Comment