Jerit Dalam Jiwa...

Kemudian jari kaku ini kembali menari,setelah sekian lama,,, 

Disela-sela semuanya yang penuh, sesak, dan panas, kemudian percikan api kembali timbul,
Awal mula aku salah, aku akui, tapi selanjutnya jangan salahkan aku, benar, aku ya seperti ini, penampakan yang pertama  kau liat akan kembali diburamkan dengan wajah asliku, ini caraku,,silahkan putuskan,,

Tak mengapa, awal kisah, semua baik-baik saja, hanya obrolan kecil sebagai acara saat kedua earphone menempel dimasing-masing telinga, kemudian terdengarlah suara panggilan, yah,,itu alasanku, hanya ingin agar kau bergegas menghampiri pemanggilmu, bukan gara-gara sampul..tapi omonganmu di sosmed,,omongan yang kukira terlalu sarkas..dan sesungguhnya aku gak suka,,,muaakkk

Berlalu,,

3-4 coretanmu disosmed lagi-lagi menjadi sasaranku,,tulisan yang bagus, hal yang membuatq jadi muak-semuak2nya..aku bukan kamu, kamu yang dengan mudah akan kembali tersenyum sehabis menangis..kamu yang akan dengan mudah luluh setelah kemarahan melanda,,,itu akan lama...aku sudah bilang sekarang aku butuh kamu yang lebih dewasa, bukan sifat kekanak-kanakanmu..bukaannn,,,

Setelahnya,,,

Hape sengaja aku matikan, aku bukan orang yang suka untuk bolak-balek memamerkan diri, aku tidak seperti yang kamu bayangkan..aku muak ketika ada orang yang melihat bagian dari hidupku,,sama sekali tidak suka..

Sekarang aku hanya bisa menuliskan apa yang ada di otakku, jari ini menulis dengan sendirinya, merangkai kata yang mungkin akan terlihat tidak punya arti bagimu,,,

Sudahlah,,, 

Kita hanya butuh waktu sementara, waktu yang kukira sangat berharga,,aku minta maaf, sendiri itu yang kuingikan sekarang, masih ada hari esok sebagai cerminan aku mengukir cita selama 4 tahun, semua butuh diutamakan, tapi maaf,,,sekarang bukan untukmu,,doakan aku,,semoga lancar,,

amiinn,,,    

Terima kasih dan maaf,,,untukmu, semoga harimu menyenangkan,,,ini bukan akhir,,