Pagi guys,,,
Jumpa lagi, kali ini aku cuma pengen ngomong yang gak jelas, kembali dengan masalah yang harusnya tidak muncul dengan umur yang sudah tua begini,, yupz, itu memang kesalahanku,,
Kita akan dengan mudah di posisi puncak tapi juga akan mudah terjun kebawah, hal yang akan di alami pleh semua orang, termasuk aku. Pagi hingga siang, kami bagaikan lebah dengan bunganya, saling bercengkrama dalam kehangatan, namun dalam hitungan detik, hal itu sirna. kesalahan yang fatal, sehingga maafpun hanya terucap, belum terikhlaskan.
Kita akan dengan mudah di posisi puncak tapi juga akan mudah terjun kebawah, hal yang akan di alami pleh semua orang, termasuk aku. Pagi hingga siang, kami bagaikan lebah dengan bunganya, saling bercengkrama dalam kehangatan, namun dalam hitungan detik, hal itu sirna. kesalahan yang fatal, sehingga maafpun hanya terucap, belum terikhlaskan.
Dimulai ketika obrolan ngalor-ngidul tak jelas terjadi di sosmed, dengan alasan agar tidak kembali di baca aku hapus semua percakapan, semua itu ku kira tidak akan berdampak lain, tapi hanya bayanganku saja, tidak penting bagiku belum tentu tidak penting bagi orang lain. Kesalahan yang amat besar, menghilangkan berbagai kenangan masa lalu orang lain. aku tau, kenapa aku tak minta izin terlebih dahulu, dan kemudian ku hapus. aku tau aku salah, tapi maaf sekali. Beribu maaf mungkin tak akan cukup, tapi apa boleh buat karena nasi sudah menjadi bubur, tak ada gunanya..
Maaf telah ku ucapkan, balesannya hanya simple, sudahlah yang lalu sudahlah berlalu, jangan dibahas lagi, mungkin hal itu menjadi angin yang menyejukan, tapi kenyataanya?? sikapmu beda,,setidaknya itu yang digambarkan dari semua gerak dan ucapanmu, terasa berbeda dari biasanya,,
Maaf yang telah kamu berikan kurasa hanya dari mulut, belum dari hati. Ketika mulut sudah berkata iya tapi hati belum, itu semua pasti akan terlihat, walaupun oleh aku yang belum mengenal jauh dirimu.
Aku bukan orang yang yang mau untuk meminta secara langsung, ketika pertama tidak, pasti tidak untuk keduakalinya, dan itu prinsipku, dan kamu telah mengerti. Aku ya seperti ini, bukan seperti yang kamu harapkan,,,
Jika kesalahanku sudah tidak termaafkan kembali, aku terima. Tidak akan lagi aku meminta, karena aku sudah anggap cukup. Esok akan aku bangunkan di pagimu, sesuai pemintaanmu, tapi entah untuk lusa.
Sikap yang belum bisa aku ubah dan mungkin akan menempel pada tubuh ini Temprament, aku tak tau bagaimana kata itu terucap, dan menurutku hal yang wajar ketika mengalah dan tidak hanya sekali itu terucap. Tapi menurutmu akan tabu dengan latarbelakang keluargaku. oke, aku minta maaf dengan perkataan kasarku, mungkin aku tidak lebih baik dari dia. Tapi itulah aku,
Sikap yang belum bisa aku ubah dan mungkin akan menempel pada tubuh ini Temprament, aku tak tau bagaimana kata itu terucap, dan menurutku hal yang wajar ketika mengalah dan tidak hanya sekali itu terucap. Tapi menurutmu akan tabu dengan latarbelakang keluargaku. oke, aku minta maaf dengan perkataan kasarku, mungkin aku tidak lebih baik dari dia. Tapi itulah aku,
Kenangan itu akan tetap ada walau tidak tertulis di lembaran yang nyata, tapi akan tercetak dimemori bagian terdalam rasamu "hati". dan semoga hal yang serupa akan terus tertulis dalam lembaran yang lebih indah dari sebelumnya,
Malam yang kelabu, trimaksih untuk selalu diingatkan, sabar, kata yang mudah untuk diucapkan tapi susah untuk di jalankan, akan kucoba. maaf untuk kata terakhirku.
Sekali lagi kata maaf itu mungkin tidak cukup untuk menggantikan kenangan yang sudah aku hapuskan, tapi hanya itu yang bisa aku ucapkan, semoga sebelum ajal menjemput ada kata maaf yang terucap dengan diiringi hati yang juga mengiyakan dengan ikhlas,
Malam yang kelabu, trimaksih untuk selalu diingatkan, sabar, kata yang mudah untuk diucapkan tapi susah untuk di jalankan, akan kucoba. maaf untuk kata terakhirku.
Sekali lagi kata maaf itu mungkin tidak cukup untuk menggantikan kenangan yang sudah aku hapuskan, tapi hanya itu yang bisa aku ucapkan, semoga sebelum ajal menjemput ada kata maaf yang terucap dengan diiringi hati yang juga mengiyakan dengan ikhlas,
0 comments:
Post a Comment