Hanya repost aja yah,,kayanya perlu untuk di ketahui bagi kita warga Jogja,, cekidot
Kota Yogyakarta pada Maret 2012 mengalami laju inflasi tertinggi dibanding kota-kota lain di Pulau Jawa, yaitu mencapai 0,36 persen.
"Di Pulau Jawa, terdapat 23 kota yang disurvei, 13 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Yogyakarta mengalami inflasi tertinggi 0,36 persen dan inflasi terendah terjadi di Malang 0,01 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta Wien Kusdiatmono di Yogyakarta, Senin (2/4).
Berdasarkan survei yang dilakukan, bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,78 persen dan kelompok makanan naik sebesar 0,49 persen.
Komoditas mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif. Di antaranya adalah soto mengalami kenaikan 6,67 persen, nangka muda dan cabai rawit melonjak masing-masing 47,79 persen dan 35,22 persen.
Sebaliknya, ada pula komoditas yang harganya turun, sehingga menghambat laju inflasi. Harga beras turun 2,14 persen, telur ayam turun 2,73 persen serta berbagai sayuran seperti tomat dan wortel mengalami penurunan lebih dari 10 persen.
Apabila dibanding laju inflasi secara nasional pada Maret, maka laju inflasi di Kota Yogyakarta juga lebih tinggi. Secara nasional, laju inflasi pada Maret adalah 0,7 persen. Laju inflasi tahun kalender (Maret 2012 dibanding Desember 2011) adalah mencapai 0,71 persen, sedang laju inflasi "year on year" adalah 3,44 persen.
"Ketidakpastian rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) selama Maret mengundang opini masyarakat, sehingga mendongkrak harga-harga kebutuhan masyarakat," katanya yang juga menyebut faktor cuaca ekstrim juga turut mempengaruhi harga produk pertanian.
Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Djoko Raharto yang juga Peneliti Senior Madya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta mengatakan, inflasi yang terjadi di Yogyakarta pada Maret tergolong masih rendah.
"Dari Januari hingga Maret, inflasinya adalah 0,71 persen. Angka itu masih rendah. Bahkan bila dibanding beberapa kota lain, juga masih tergolong lebih rendah," katanya.
Mengenai laju inflasi yang terjadi pada Maret, Djoko mengatakan, hal tersebut hanya dipengaruhi oleh sisi psikologis masyarakat terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Ia pun memperkirakan, hingga Juni, laju inflasi di Yogyakarta masih akan cukup terkendali.
"Dalam dua bulan ke depan pun, laju inflasi masih rendah. Kami optimistis mengenai hal itu," katanya.(Ant/BEY)
sumber : http://www.metrotvnews.com/read/news
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment