Tepat minggu lalu tugas ini saya dapatkan, soalnya sebenarnya gampang-gampang susah..tapi setelah nyari sumbernya emang bener, awalnya aja yang gampang tapi ahirnya susah..hhe.. :p
Tugasnya gini "cari dari berbagai sumber di negara maju, segment masyarakat yang belum menggunkan internet??alasannya apa??bagaimana penanganannya??" kira-kira seperti itu bunyinya.
Setelah bertanya kesana-kemari akhirnya ketemu juga. Ada dua artikel yang mungkin sedikit nyambung dengan tugas tersebut. Kedua artikel tersebut saya ambil dari 2lisan.com dan juga dari jualbeliforum.com. Untuk yang pertama akan dibahas mengenai survey dari Reuters yang di kutip dari jualbeliforum.com, Ternyata Orang Eropa Itu Gaptek.
Tugasnya gini "cari dari berbagai sumber di negara maju, segment masyarakat yang belum menggunkan internet??alasannya apa??bagaimana penanganannya??" kira-kira seperti itu bunyinya.
Setelah bertanya kesana-kemari akhirnya ketemu juga. Ada dua artikel yang mungkin sedikit nyambung dengan tugas tersebut. Kedua artikel tersebut saya ambil dari 2lisan.com dan juga dari jualbeliforum.com. Untuk yang pertama akan dibahas mengenai survey dari Reuters yang di kutip dari jualbeliforum.com, Ternyata Orang Eropa Itu Gaptek.
Seperti dilansir Reuters, dalam laporan yang disampaikan Komisi Eropa
dalam studinya di 27 negara anggota Uni Eropa menunjukkan penggunaan internet
masih minim. Bahkan yang tak kalah mengejutkan, lebih dari seperempat warga
Eropa tak pernah menggunakan komputer dan sekitar 40 persen rumah tangga tak
memiliki akses internet.
Apa yang menyebabkan orang Eropa itu Gaptek?? Sepertiga dari responden yang disurvei menjawab mereka tidak pernah menggunakan internet atau menganggap internet sebagai media yang tidak penting bagi hidup mereka. Sedangkan seperempatnya lagi mengatakan mereka tidak bisa alias gaptek menggunakannya perangkat yang telah menghubungkan sekian banyak manusia ini. Dari survei yang dilakukan juga terungkap para lansia yang berumur 65 tahun ke atas dan para pengangguran adalah mereka yang paling jarang berinternet ria. Sedangkan yang paling sering adalah mereka yang berumur 16-24 tahun.
Sebagai solusi untuk meningkatkan komposisi pengguna internet, Komisioner Uni Eropa Viviane Reding menyarankan agar peraturan baru dapat menyeleaikan masalah ini. Caranya dengan mempermudah akses musik dan film yang memang cukup digemari di Eropa. "Untuk menggali potensi ekonomi ini, kita harus membuat akses digital menjadi lebih mudah", ujarnya.
Mungkin agak terdengar aneh, mengingat Eropa merupakan salah satu simbol kemajuan disamping Amerika Serikat dan Jepang. Tapi memang demikian kenyataannya....
Apa yang menyebabkan orang Eropa itu Gaptek?? Sepertiga dari responden yang disurvei menjawab mereka tidak pernah menggunakan internet atau menganggap internet sebagai media yang tidak penting bagi hidup mereka. Sedangkan seperempatnya lagi mengatakan mereka tidak bisa alias gaptek menggunakannya perangkat yang telah menghubungkan sekian banyak manusia ini. Dari survei yang dilakukan juga terungkap para lansia yang berumur 65 tahun ke atas dan para pengangguran adalah mereka yang paling jarang berinternet ria. Sedangkan yang paling sering adalah mereka yang berumur 16-24 tahun.
Sebagai solusi untuk meningkatkan komposisi pengguna internet, Komisioner Uni Eropa Viviane Reding menyarankan agar peraturan baru dapat menyeleaikan masalah ini. Caranya dengan mempermudah akses musik dan film yang memang cukup digemari di Eropa. "Untuk menggali potensi ekonomi ini, kita harus membuat akses digital menjadi lebih mudah", ujarnya.
Mungkin agak terdengar aneh, mengingat Eropa merupakan salah satu simbol kemajuan disamping Amerika Serikat dan Jepang. Tapi memang demikian kenyataannya....
Artikel yang lain adalah mengenai orang Jepang yang kurang suka terhadap facebook, seperti apa artikelnya, berikut yang di postkan pada 2lisan.com.
Tahun 2008 Mark Zuckerberg
membuat aplikasi bahasa Jepang untuk menarik lebih banyak peminat FB dari
negeri sakura. Ternyata harapan itu tidak terpenuhi. Memang sebagian besar
warga Jepang sangat tidak terbiasa dengan aplikasi berbahasa Inggris. Tetapi
ketika YouTube membuat aplikasi berbahasa Jepang, berbondong-bondong orang
Jepang mengupload video ke sana. YouTube relativ lebih disenangi dibandingkan
dengan FB.
Ternyata bahasa bukan kendali utama bagi menjamurnya FB di Jepang. Untuk menjadi anggota FB, kita diharuskan mengisi data-data pribadi yang nantinya dicantumkan kepada orang yang menjadi teman kita. Sementara YouTube cuma mensyaratkan nama (itupun tidak perlu nama asli) dan alamat email . Di sinilah masalahnya. Sebagian besar orang Jepang tidak mau memperlihatkan data dan kehidupan pribadinya kepada banyak orang.
Sebagai contoh, dengan memperlihatkan tanggal, bulan dan kelahiran kita, dipercaya dapat digunakan untuk mengetahui karakter kita yang sangat berbahaya apabila digunakan untuk kepentingan tidak baik. Selain itu, orang Jepang juga tidak terlalu suka menonjolkan jati dirinya di hadapan orang banyak. Mereka terbiasa hidup berkelompok dan bekerja juga dalam kelompok.
Dalam berinternetpun, orang Jepang lebih suka memakai identitas lain atau bukan nama sebenarnya. Selain itu, ada juga rasa mawas diri dari orang Jepang untuk tidak membagi identitas, foto dan kehidupan pribadinya. Terutama para wanitanya. Mereka tidak mau diganggu oleh orang-orang iseng yang mengetahui identitas mereka melalui FB.
Jadi budaya masih banyak mempengaruhi orang Jepang untuk tidak sembarangan berinternet. Sementara di Indonesia banyak yang dengan secara sengaja membagi-bagikan nomor HP, alamat, nomor PIN BlackBerry dan identitas lainnya di FB mereka. Tanpa disadari, kalau ada orang yang berniat tidak baik, data-data ini bisa dengan sangat mudah dimanfaatkan untuk kejahatan.
Ternyata bahasa bukan kendali utama bagi menjamurnya FB di Jepang. Untuk menjadi anggota FB, kita diharuskan mengisi data-data pribadi yang nantinya dicantumkan kepada orang yang menjadi teman kita. Sementara YouTube cuma mensyaratkan nama (itupun tidak perlu nama asli) dan alamat email . Di sinilah masalahnya. Sebagian besar orang Jepang tidak mau memperlihatkan data dan kehidupan pribadinya kepada banyak orang.
Sebagai contoh, dengan memperlihatkan tanggal, bulan dan kelahiran kita, dipercaya dapat digunakan untuk mengetahui karakter kita yang sangat berbahaya apabila digunakan untuk kepentingan tidak baik. Selain itu, orang Jepang juga tidak terlalu suka menonjolkan jati dirinya di hadapan orang banyak. Mereka terbiasa hidup berkelompok dan bekerja juga dalam kelompok.
Dalam berinternetpun, orang Jepang lebih suka memakai identitas lain atau bukan nama sebenarnya. Selain itu, ada juga rasa mawas diri dari orang Jepang untuk tidak membagi identitas, foto dan kehidupan pribadinya. Terutama para wanitanya. Mereka tidak mau diganggu oleh orang-orang iseng yang mengetahui identitas mereka melalui FB.
Jadi budaya masih banyak mempengaruhi orang Jepang untuk tidak sembarangan berinternet. Sementara di Indonesia banyak yang dengan secara sengaja membagi-bagikan nomor HP, alamat, nomor PIN BlackBerry dan identitas lainnya di FB mereka. Tanpa disadari, kalau ada orang yang berniat tidak baik, data-data ini bisa dengan sangat mudah dimanfaatkan untuk kejahatan.
OK, begitulah beberapa fakta yang agak mengagetkan namun memang begitu kenyataannya, dibalik kemajuan dunia barat, muncul suatu fakta bahwa banyak dari mereka tidak menguasai internet, dan adanya fakta bahwa orang jepang yang akan berhati-hati dalam mempublish hal yang berkaitan dengan data pribadi mereka.
OK guys, begitulah tugas pertama yang terselesaikan di semester 7 ini, seeeyaaa.. :)
1 comments:
Portal Website JagoanBranding.com salah satunya yang menyajikan konten edukasi pendidikan, kesehatan, bisnis dan bisnis untuk pemirsa yang menyukai dan setia membaca karya JB sepanjang waktu. Jagoan Branding Membahas Info Bimtek Pusdiklat Pemendagri Dan Akan tampil beda dari yang lain dengan menggunakan metode penyampaian yang mudah dimengerti oleh anak Para Pembaca Semuanya
Diantara konten Jagoan Branding adalah tentang bimtek yang berupa keuangan daerah mengatur langkah-langkah dan prosedur untuk meningkatkan kualitas manajemen keuangan daerah yang baik.Serta Ketenaga kerjaan Untuk Meningkatkan Peran ASN dan PNS Juga Dalam Keuangan dari sistem dan prosedur baik untuk daerah masing-masing Seperti Sistem dan Prosedur Penerimaan, Biaya dan Prosedur dan Sistem dan Prosedur Akuntansi Info bimtek pusdiklat pemendagri keuangan pemerintah daerah. Konsekuensi dari penerbitan Permendagri adalah komitmen pemerintah daerah untuk mengatur kepala daerah yang mengatur kebijakan akuntansi pemerintah. bisa mengunjungi
Info Bimtek Pusdiklat Pemendagri terbaru 2019
Info Bimtek Pusdiklat Pemendagri Terbaru Tahun Ini
Post a Comment