.::Selamat Datang Di Blog Ini..Semoga Bermanfaat::.

Pengertian dan Perbedaan penjadualan Preemptive dan Non-Preemptive

Monday 26 March 2012

materi yang diajarkan dalam Sistem Operasi minggu kemaren adalah mengenai penjadualan Preemptive dan Non-Preemptive. Apa pengertian dan perbedaannya?? langsung ke TKP saja gan, selamat belajar ;)
· Non-Preemptive: Non-preemptive algoritma didesain agar setelah proses yang sedang berjalan memasuki negara (adalah proses diperbolehkan), tidak dihapus dari prosesor sampai selesai dengan waktu layanan (secara eksplisit atau hasil prosesor). Bila CPU telah dialokasikan (schedule) ke suatu proses, maka proses tersebut dapat menggunakan CPU tersebut sampai proses tersebut block karena request I/O atau terminate. context_switch () dipanggil hanya ketika proses dihentikan atau blok.
Preemptive: algoritma Preemptive digerakkan oleh konsep diprioritaskan komputasi. Jika proses saat ini menggunakan prosesor baru dan proses dengan prioritas yang lebih tinggi masuk, yang siap daftar, proses pada prosesor harus dihapus dan kembali ke daftar siap sampai sekali lagi adalah yang tertinggi-prioritas dalam proses sistem.selain scheduling dapat dilakukan pada dua event di atas, maka scheduling
dapat terjadi jika proses sedang run (interrupt karena waktu quantum / time slice habis)
dan diganti proses lain, atau status dari wait menjadi ready (misalkan proses prioritas
lebih tinggi, dapat langsung mendapatkan jatah CPU setelah selesai I/O request).
Ada empat kondisi di mana CPU penjadwalan boleh berlangsung. Mereka adalah:
1. Bila proses yang sedang berjalan beralih dari negara ke negara menunggu
2. proses yang sedang berjalan beralih dari negara ke negara siap
3. state Bila proses beralih dari "menunggu negara ke negara siap
4. Jika kondisi hanya berlaku 1 dan 4, yang disebut penjadwalan non-preemptive.Semua lainnya adalah penjadwalan preemptive.Preemption dasarnya berarti proses mungkin memaksa dihapus dari CPU bahkan jika tidak ingin melepaskan CPU yaitu masih melaksanakan tetapi yang lebih tinggi prioritas kebutuhan proses CPU.

Setelah proses mendapat-CPU, pendekatan yang paling sederhana adalah untuk memungkinkan proses untuk terus menggunakan CPU sampai secara sukarela hasil CPU misalnya dengan meminta sebuah IO transfer. I / O interrupts boleh mencuri CPU dari waktu ke waktu. Setelah setiap sela, kontrol kembali untuk melewati proses yang telah berjalan bila terjadi. Hal ini disebut non-preemptive pendekatan. Dalam skema preemptive, proses yang berjalan dapat dipaksa untuk menghasilkan CPU (sehingga siap kembali ke daftar) oleh eksternal acara bukan oleh tindakan sendiri. Eksternal acara tersebut dapat salah satu atau kedua dari jenis berikut:

• prioritas yang lebih tinggi proses memasuki sistem dari luar.
• prioritas yang lebih tinggi-proses yang telah menunggu di negara menjadi siap. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari suatu I / O mengganggu yang bergerak yang menunggu proses yang siap untuk daftar.

Demikian gan sekilas mengenai penjadualan Preemptive dan Non-Preemptive, semoga bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan pesan ya,,,makasih.. seeyaaa.. ;) 


1 comments:

Post a Comment

 

Followers

Waktu Sholat Kebumen

Pengunjung